Nama Daerah          :
      Sireh, Suruh, Sedah, Sirih


Botani                     :
      Tumbuh memanjat, tinggi 5-15 m, helaian daun berbentuk bulat telur. Bunga berbentuk bulir di ujung cabang, panjang bulir 2,5-6 cm, biji berbentuk lingkaran.
      Ada 4 macam sirih, yaitu sirih berdaun hijau tua dengan rasa pedas merangsang, sirih berdaun kuning, sirih kaki merpati, daun berwarna kuning dangan tulang daun berwarna merah, dan sirih hitam yang ditanam khusus untuk obat.

Ekologi                   :
      Sirih tersebar di Indonesia dalam sekala yang tidak terlalu luas, tumbuh di ketinggian sampai 300 mdpl. Tumbuh liar di hutan jati dan hutan hujan.


Budi Daya              :
     Perbanyakan tanaman menggunakan turus sulur. Turus diambil dari sulur di bagian ujung atas sepanjang 40-50 cm. Untuk pertumbuhannya, sirih memerlukan sandaran pohon hidup, seperti dadap, kapok randu, kelor, waru atau gamal.
       Pohon sandaran ditanam pada musim hujan sebelum menanam sirih, dengan jarak 1,5 m. Tiap dua baris dibuat selokan atau parit untuk mengalirkan air karena sirih tidak tahan terhadap tanah yang terlalu basah. Selokan juga digunakan untuk mengairi sirih di musim kemarau. Bila sandaran sudah  berakar baik, pada permukaan musim hujan dibuat lubang di sekitar sandaran.
       Turus ditanam sepanjang dua buku  dan sisinya diikatkan pada tiang sandaran. Cara lain ialah dengan memotong sulur panjang yang sudah dewasa pada pangkalnya, daun dihilangkan kemudian sulur dibagi 3 atau 4 bagian dan ditanam secara mendatar. Setelah turus berakar, cukup tiga sulur saja yang dibiarkan tumbuh dan dipanjatkan ke atas.
        Bila tanaman telah terkena cahaya matahari, warna akan berubah menjadi kuning kehijauan dan bila dikunyah terasa lebih pedas.
        Sirih yang tumbuh di tempat teduh, daunnya berbentuk panjang, lemass, berwarna hijau segar, dan tidak begitu pedas. Di samping cahaya matahari, macam pupuk juga memengaruhi rasa daun. Dianjurkan menggunakan pupuk kotoran ayam karena sifatnya dingin dan daun yang dihasilkan berwarna kuning muda. Jika digunakan pupuk kotoran kuda, sapi, atau kerbau, daunnya berwarna kuning tua.
         Bila tanaman telah berumur satu tahun, dapat mulai dipanen, produksi tertinggi akan diperoleh bila sirih telah mencapai ujung sandaran. Yang dipanen adalah daun yang berasal dari sulur yang menggantung sebanyak 3 atau 4 ruas. Panen dilakukan pagi sekali, ketika daun masih segar. 
        Sulur yang telah dipanen diikat dan dikemasdalam keranjang atau dengan memetik daun dri sulur kemudian tiap 25 lembar diikat menjadi satu. Untuk dikirim ke tampat lain atau pengepul, daun dibungkus dengan daun atau pelepah pisang.

Khasiat                  : 
     Daun sirih biasanya digunakan para lansia kususnya nenek moyang kita untuk dijadikan sebagai bahan untuk Nyirih Pinang. Selain sebagai bahan Nyirih Pinang daun sirih ini juga berfungsi atau berkhasiat sebagai obat sariawan, obat batuk, dan juga bisa menjadi antiseptik.