Indonesia diperkirakan memiliki kurang lebih 1260 spesies tumbuhan berkhasiat obat, namun diperkirakan baru 180 spesies yang dibudidayakan. Budi daya tanaman obat secara intensif kebanyakan dilakukan untuk menunjang industri jamu dan obat.
Di kalangan masyarakat, jenis tanaman obat masih jarang untuk dibudidayakan karena kurangnya pemahaman mengenai khasiat tanaman obat. Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan membaca artikel dibawah ini untuk mengetahui tentang tumbuhan liar yang ternyata bermanfaat untuk kesehatan dan koleksi tanaman obat keluarga di rumah.
1. Pula Sari (Alyxia stellata)
Tanaman Pulasari banyak tumbuh tersebar di hutan-hutan dan lerang gunung di seluruh Asia yang beriklim tropis. Tanaman seamak merambat, tinggi 5-10 m, batang dapat sebesar lengan dan menjalar ditanah, cabang sebesar ibu jari. Cabang utama tidak berdaun, di bagian atas terdapat daun yang terputar 3-4 helai. Helai daun berbentuk lonjong, pangkal
dan ujung daun meruncing, panjang 3-10 sm, lebar 1-2,5 cm. Berbunga majemuk, malai pada ketiak daun, jumlah bunga 3-6, kecil dan berwarna putih. Tanaman Pulasari mumpunyai manfaat bagi kesehatan yaitu, Daun tanaman pulasari berguna untuk menyembuhkan sakit kelamin gonorea, Tanaman pulasari digunakan sebagai obat sariawan, mengobati penyakit kejang usus, mulas, obat batuk, demam pada anak, obat keputihan, haid yang tidak teratur pada wanita, menghetikan darah dari luka, dan untuk menambah nafsu makan.
2. Kapulaga (Amomum cardamomum)
Tumbuhan asli Indonesia, banyak tumbuh di pulau jawa, di hutan primer dan hutan jati, pada ketinggian 200-1.000 mdpl. Dapat tumbuh ditanah yang berkapur. Tumbuhan semak, tinggi 1-1,5 m, berbatang semu. Daun lonjong, ukuran panjang mencapai 30 cm, lebar 10 cm. Bunga majemuk berwarna putih. Buah kotak, berwarna putih, berbau harum. Merupakan tanaman obat yang dapat dipakai untuk campuran bumbu masak. Selain sebagai bumbu masakan tanaman kapulaga ini juga mempunyai manfaat untuk kesehatan seperti obat nyeri, obat masuk angin, melancarkan pencernaan di dalam tubuh , sebagai aromatika dan obat batuk serta pilek.
3. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Tumbuhan dari India, semenanjung malaya, dan hampir di seluruh Indonesia. Pada tempat terbuka, di kebun, di tepi sungai, dan pada tanah gembur. Seringkali tumbuh berkelompok. Tumbuh pada ketinggian sekitar 1-700 mdpl. Terna tumbuh tegak, tinggi 40-90 cm, percabangan banyak dengan letak berlawanan. Bentuk daun lanset, ujung dan pangkal daun tajam. Bunga berwarna ungu, panjang 6 mm. Manfaat dari tanaman sambiloto bagi kesehatan antara lain menyembuhkan pilek dan batuk, mencegah penyakit jantung dan diabetes, dan membantu dalam menyembuhkan infeksi dan masalah dari pencernaan.
4. Secang / Soga Jawa (Caesalpinia sappan)
Tanaman ini biasanya tumbuh di tempat yang agak teduh dan dapat ditanam pada ketinggian 1000 mdpl. Ciri dari pohon ini adalah semak atau pohon kecil, tinggi sampai 10 m. Ranting - ranting berduri, bentuk duri bengkok, tersebar. Daun majemuk, panjang 25-40 cm. Anak daun tidak bertangkai, bentuk lonjong , panjang anak daun 10-25 mm, lebar 3-11 mm. Bunga berupa malai, polong berwarna hitam, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, berisi 3-4 biji. Di Indonesia ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman pinggiran. Tanaman ini mempunyai manfaat bagi kesehatan antara lain Mengobati kanker dan tumor, Meningkatkan imunitas tubuh, Mengobati penyakit asam urat atau gout, Mengatasi penyakit diabetes, Mengobati masalah diare, Mencegah kerusakan hati, Mencegah penyakit jantung koroner, dan Melancarkan sistem peredaran darah.
5. Ketepeng (Cassia alata)
Tumbuh baik di dataran rendah hingga daerah berketinggian 1400 mdpl. Tumbuh liar, namun demikian dapat diperbanyak menggunakan biji. Tanaman perdu, tumbuh berkelompok. Pohon mencapai tinggi 3 meter. Daun bersirip, terdapat anak daun. Letak anak daun berhadap-hadapan. Bunga ketepeng berwarna kuning cerah dengan daun pelindung berwarna jingga yang rontok sebelum mekar. Letak daun bunga teratur pada tandannya. Ketepeng pada umumnya mempunyai manfaat untuk obat kurap dan pencahar, ampuh membasi cacing kermi, mengatasi perut kembung, mengobati luka akibat gigitan ular, mengobati sariawan, dan melancarkan urin.