Pupuk Kandang Sudah Jadi
      Pupuk Kandang dibedakan menjadi pupuk kandang segar dan pupuk kandang busuk. Pupuk kandang segar merupakan kotoran hewan yang baru keluar dari tubuh hewan yang kadang-kadang masih tercampur dengan urin dan sisa-sisa makanan hewan itu. Pupuk kandang busuk merupakan kotoran hewan yang telah disimpan lama sehingga telah mengalami pembusukan.
   




      Pupuk kandang dapat dibuat melalui proses pembusukan limbah pertenakan dan sisa-sisa hijauan. Dengan proses yang benar limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Proses itu disebut pengomposan. Proses pengomposan bermanfaat untuk :

a. Mengurangi bau tidak sedap (busuk) pada lingkungan pertenakan.
b. Menghilangkan faktor penghambat pertumbuhan tanaman yang ada pada kotoran ternak segar            (KTS).
c. Menghilangkan kesan kotor / menjijikan.
d. Menghilangkan agen patogen atau bibit rumput liar yang ada pada limbah ternak.
e. Meningkatkan nilai jual pupuk untuk tambahan pendapatan ternak.

     Untuk mempercepat proses pengomposan dapat diberikan starter. Starter berisi mikroba yang berperan aktif dalam proses pembuatan pupuk organik, termasuk pupuk kandang. Beberapa jenis starter yang beredar di dipasaran di antaranya adalah Starbio dan EM-4. Starter mengoptimalkan manfaat dan kandungan unsur hara dari pupuk organik. Selain starter, dalam pembuatan pupuk kandang juga diperlukan beberapa bahan lain, yakni kapur, abu, serbuk gergaji, sekam, dan bahan lainnya.
        Pupuk Organik dapat digunakan sebagai media tanam, diantaranaya untuk sayuran, bunga, dan pertanian organik. Kelebihan lainnya, penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan pendapatan petani.

A. Membuat Pupuk Kandang Dengan Cara Pertama
     Untuk membuat pupuk kandang cara pertama ini digunakan sisa hasil pertanian yang dicampur dengan sisa pakan/hijauan (jerami/rumput). Cara membuatnya adalah sebagai berikut : 
1. Timbun kotoran ternak yang bercampur dengan rumput dan jerami di tempat yang teduh dan   
    beratap tinggi tumpukan maksimal 2 m.
2. Siram timbunan tersebut dengan air yang sudah dicampur               dengan starter (0,1%) dengan cara dipercik - percikkan hingga          rata. Suhu pada tumpukan bagian dalam akan naik setelah                beberapa hari      hingga mencapai 700 Celsius.
3. Diamkan selama 2 minggu dan kemudian aduk hingga rata.              Suhunya akan turun menjadi kurang lebih 400 Celcius.                      Pengadukan dilakukan setiap 2 minggu sekali. Perlakuan ini           terus dilakukan            selama 2-3 bulan, jadi ada 4-6 kali                  pengadukan.
4. Setelah 3 bulan maka pupuk organik telah jadi dan dapat                  digunakan sebagai pupuk.

B. Membuat Pupuk Kandang Dengan Cara Kedua
    Untuk membuat pupuk ini digunakan  sisa hasil pertanian yang tidak tercampur dengan sisa pakan hijauan. Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
1. Kotoran ternak segara dikeluarkan dari kandang dan dijemur hingga setengah kering. Penjemuran      biasanya dilakukan setiap hari.
2. Hamparkan tipis-tipis kotoran tersebut dan timbun setiap hari di atasnya sambil diaduk-aduk                hingga menjadi setengah kering.
3. Kumpulkan dan tumpuk di tempat terpisah pada ruang yang beratap.
4. Kotoran ternak yang bercampur dengan sisa-sisa pakan diaduk setiap 3-4 hari sekali. Lakukan            selama 30 hari dan tambahkan starter 0,1 % dengan cara dipecik-percikan.
5. Tumpukan bahan yang setengah jadi kemudian dicampur dengan kotoran sapi setengah kering dari      luar dan diadduk. Hal ini dilakukan setiap hari.

    Percampuaran bahan organik setengah jadi dengan kotoran ternak setengah kering dimaksudkan untuk mempercepat proses pengomposan. Pupuk yang sudah jadi dapat langsung di aplikasikan dan dapat pula digunakan sebagai bibit pupuk untuk pembuatan pupuk selanjutnya. Pupuk yang akan dijual diayak dan dikemas, diberi label identitas  produsen.

Catatan : Dalam larutan starter, EM-4 atau starbio, mikroorganisme yang ada di dalamnya masih dalam keadaan tidur ( dorman ) sehingga perlu diaktifkan terlebih dahulu. Cara Mengaktifkannya dengan cara sebagai berikut :
a. Campurkan 1 cc Starter dengan1 liter air dengan 1 gram gula merah ( larutan 0,1% starter ) atau          sesuai petunjuk pemakaian.
b. starter sudah siap disemprotkan ke bahan organik dengan sprayer.
c. Jika tidak segera digunakan, simpanlah larutan starter yang sudah jadi dalam jirigen atau botol            plastik yang dapat ditutup rapat. Untuk menyimpannya sebaiknya anda jangan menggunakan botol      kaca.
d. Simpanlah di tempat sejuk dan gelap, hindari sinar matahari dan jangan dimasukan kedalam                lemari es.
e. Starter ini sebaiknya digunakan dalam jangka waktu 3 bula ( atau lihat anjuran pakainya.)

Apabila sudah jadi  maka pupuk kandang siap dikemas. Ciri-ciri pupuk kandang yang sudah masak adalah sebagai berikut :
1. Bahan-bahannya sudah hancur karena proses pengomposan.
2. Teksturnya berupa remah, tidak lengket dan tidak panas, dengan suhu alami sekitar 30 Celcius.
3. Berwarna coklat kehitaman.
4. Dan yang terakhir, kadar air antara 34 - 35 %.

Pupuk Yang Telah Masak

    Sekian blog ini saya buat semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu para petani khususnya petani yang ada Indonesia, agar petani Indonesia unggul dan dapat bersaing dengan petani diluar sana. Mohon maaf jiak ada salah kata atau yang menyinggung perasaan pengunjung, Terima Kasih.