HAMA
1. CACING AKAR / Pratylenchus coffea
Gejala Serangan
Pada bagian akar yang diserang tampak berwarna cokelat menjadi kehitam-hitaman, kemudian akar mati. Kerusakan terjadi karena cairan sel akar serabut dan akar yang masih muda diisap cacing akar.
Kalau beberapa akar mengalami gejala demikian, akibat serangga, meskipun tanaman masih hidup, tetapi menderita. Hal tersebut tampak pada buah yang tidak normal, sedikit, dan kecil-kecil.
Cara Hidup
Cacing akar bersifat polifag. Cacing ini berukuran sangat kecil, yakni jantan 0,42-0,61 mm, sedangkan betina 0,46-0,65 mm. Betina mampu meletakan telur di dalam jaringan akar. Selama lima minggu, total telur yang diletakan kurang lebih 60 butir.
Apabila telur menetas, larva menyerang akar. Serangan hebat mengakibatkan tanaman kopi mati. Priode telur 15-17 hari, sedangkan priode larva 15-16 hari.
Pengandalian
a.) Tanah untuk pembibitan maupun tanah untuk perkebunan didisenfeksi terlebih dahulu.
b.) Menggunakan pemupukan yang berimbang.
c.) Sanitasi, yakni pencabutan tanaman yang terkena gejala serangan cacing akar.
d.) Penggunaan nematisida
2. KUTU DAUN / Coccus viridis
Gejala Serangan
Pertumbuhan daun terhambat kemudian layu, akhirnya tanaman mati. Kutu selain menyerang daun dan merusak pucuk, merusak daun yang masih muda.
Cara Hidup
Kutu berbentuk lonjong dan simetris. Panjang tubuh 4-5 mm dan berwarna cokelat agak kehitam-hitaman. Kutu betina meletakkan telur pada daun muda, rata-rata dapat diproduksi ratusan butir telur dalam setiap daur hidupnya.
Daur hudup kutu daun kurang lebih 45 hari. Setelah telur menetas, induk betina segera mati. Masa perkembangbiakan kutu pada musim kemarau. Kutu dapat hidup besama dengan semut rang-rang. Tanaman inang lainnya seperti teh, kina, randu, jambu, jeruk, dan kamboja.
Pengandalian
a.) Secara mekanis, yakni menghilangkan serang semut rang-rang. Kutu daun dan semut rang-rang dapat hidup bersimbiosis sehingga dengan membersihkan sarang semut rang-rang yang juga merupakan tempat tinggal kutu daun, maka kutu daun dapat ikut terbawa.
b.) Penambahan tanaman pelindung pada tanaman kopi agar kelembaban kebun menjadi agak tinggi.
c.) Penggunaan insektisida selektif pada sarang-sarang semut rang-rang.
3. BUBUK BUAH KOPI / Stephanoderes hampai
Gejala Seranagan
Buah kopi muda yang terserang menjadi kuning, mengalami busukan, akhirnya gugur. Serangan pada buah kopi tua, dari luar buah kopi tamapak tumbuh dengan baik ( tidak ada perubahan warna buah dan tidak gugur ), padahal pada bagian dalamnya keropos.
Cara Hidup
Mula-mula bubuk dewasa menggerek bagian ujung buah pada satu keping biji kopi. Betina letakkan telur pada rongga pada keping biji yang digerek. Produksi telur setiap betina rata-rata 15-56 butir.Setelah telur menetas, larva merusak keping biji sehigga kerusakan buah menjadi lebih berat. Larva dapat pindah dari satu buah ke buah yang lain, akibatnya banyak buah yang tampak dari luar sangat baik, tetapi didalamnya kosong. Stadium telur 9-14 hari, Stadium larva 19-25 hari, dan stadium pupa 5-15 hari. Daur hidup bubuk buah kopi kurang lebih 95-196 hari.
Pengandalian
a.) Pembudidayaan tanaman dengan baik, sejak pengolahan tanah, pemilihan biibit, hingga pengaturan pohon pelindung dengan aturan pemangkasanya
b.) Secara mekanis, dengan memetik buah yang terserang dan mengumpulkan buah yang jatuh sebelum waktunya.
c.) Pemetikan buah masal apabila terlihat ada serangan hebat atau dengan memetik buah yang tertinggal pada saat panen.
d,) Penggunaan insektisida selektif.
PENYAKIT
1. KARAT DAUN Penyebab Penyakit Jamur Hemileia vastarix
Gejala Serangan
Pada sisi bawah daun terdapat bercak-bercak berwarna kuning muda, kemudian berubah menjadi kuning tua. Pada bercak terdapat tepung berwarna jingga cerah yang terdiri atas jamur karat. Bercak yang tua berwarna cokelat tua sampai hitam mengering. Daun yang terserang akan gugur sehingga pohon gundul.
Cara Hidup
Jamur membentuk spora dalam jumlah yang banyak, kemudian menjadi penetrasi kedalam jaringan daun. Infeksi terjadi melalui bagian permukaan bawah daun.
Perkecambahan spora mermelukan air. Lama waktu perkecambahan tergantung pada suhu. Pada suhu optimum 21-15 C diperlukan waktu 1-3 jam untuk berkecambah.
Faktor Yang Berpengaruh
a.) Air berperan penting dalam penyebaran penyakit
b.) Angin berperan dalam penyerbukan spora.
c.) Umur daun menentukan kerentanan terhadap penyakit. Daun yang peling rentan ialah yang membuka penuh.
d.) Pohon atau cabang yang berubah lebat lebih rentan.
Pengendalian
a.) Menggunakan varietas kopi yang tahan.
b.) Menggunakan mikroba yang bersifat berlawanan
c.) Menggunakan fungisida
2. JAMUR UPAS Penyebab Penyakit : Jamur Upasia salmonicolor
Gejala Serangan
Infeksi terjadi pada percabangan atau sisi bawah cabang dan ranting. Mula-mula jamur membentuk miselium tipis, mengilat seperti sutra atau perak, disebut stadium ramah laba-laba. Pada stadium tersebut jamur belum masuk ke dalam kulit
Pada bagian ranting yang tidak terlindung , Stadium rumah laba-laba akan berkembang menjadi stadium bongkol , kemudian membentuuk banyak sporodokium berwarna merah, disebut stadium anmorf.
Cara Hidup
Jamur upas membentuk bisidiospora, berbentuk seperti buah pear dan bersifat poligaf. Tanaman inang lainnya : karet, teh, kakao, kina, jeruk, mangga, nangkak, jati, kelengkeng, dan melinjo.
Faktor Yang Berpengaruh
a.) Tanaman pupuk hijau (Tephrosia candida) sering menjadi sumber infeksi.
b.) penyakit banyak terjadi pada kebun yang lembab, pemangkasan kurang, dan pohon pelindung terlalu rapat.
c.) Penyakit lebih banyak terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi.
Pengendalian
a.) Sanitasi, yaitu sebagai berikut:
1.) Mengurangi kelembaban kebun , dengan memangkas pohon pelindung atau ranting kopi yang tidak produktif
2.) Membersihkan sumber infeksi yang ada di sekitar, misalnya tanaman pupuk hijau yang sakit.
b.) Penggunaan fungisida, dengan cara melumaskan fungisida pada batang atau cabang besar yang terserang jamur.
3. AKAR COKELAT Penyebab Penyakit Jamur Phellinus noxinus
Gejala Penyakit
Dauan-daun tanaman yang sakit menguning, layu, dan rontok. Jika akar tanaman sakit dibongkar, pada akar tungganya tertutup kerak yang terdiri atas butir-butir tanah yang melekat sangat kuat sehingga tidak dapat terlapas, walaupun sudah dicuci dan disikat. Di antara butir-butir tanah tampak adanya jaringan jamur yang berwarna cokelat tua sampai cokelat kehitaman.
Kerak terjadi karena mesilium yeng membungkus akar berlendir sehingga butir-butir akar melekat kuat . Akar yang sakit menjadi busuk kering, dan lunak mempunyai garis-garis cokelat gambir yang berdidri atas miselium jamur.
Cara Hidup
Jamur menular ketanaman sehat karena adanya kontak antara akar yang sehat dan akar yang sakit. Jamur menular sangat lambat karena umumnya hanya terdapat pada akar tunggang. Dengan demikian, akar tanaman yang sehat akan jarang berkontak dengan bagian-bagian yang sakit.
infeksi hampir selalu terjadi di tempat-tempat yang mempunyai sisa-sisa tunggul pohon hutan. Pada tonggak yang terpendam dalam tanah, jamur mampu bertahan hidup sampai 14 tahun.
Tanaman inang lain : karet, teh, kakao, kelapa, kalapa sawit, kina, kapuk, kapas, nangkak, dadap, kapur barus, kluwih, lamtoro, dan kayu manis.
Faktor Yang Mempengaruhi
Kebun di bekas tanah hutan atau kebun tua yang pembukaanya tidak dilakukan dengan baik akan mudah terserang jamur.
Pengendalian
a.) Dilakukakn pembokaran pada tanaman sakit , sisa-sisa akar diambil dan dibakar
b.) membuat saluran isolasi ditempat yang terinfeksi
c.) Melakukan peremajaan, dangan membongkar tanaman yang sudah tua hingga tidak dijumpai tunggu pohon-pohon tua.