Nama Daerah        : 
Jae, Jahe

Botani                   :
     Terna berbatang semu, tinggi 30-1 cm, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15-23 mm, lebar 8-15 mm. Bunga berupa malai tersembul dipermukaan tanah. 
   


 Dikenal ada 3 macam jahe, yakni:
1. Jahe putih besar, rimpang lebih besar dan  ruas rimpang lebih menggembung daripada yang lain.
2. Jahe putih kecil, rusa kecil agak rata sampai sedikit menggembung.
3. Jahe merah, rimpang berrwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil.

Ekologi               :
     Terdapat di selurih Indonesia, di tanam dikebun dan perkarangan. Tumbuh di tempat yang terbuka sampai di tempat yang agak teduh pada tanah latosol dan andosol, Terutama yang mengandung bahan organik yang tinggi. Umumnya ditanam di tahah yang ringan atau yang mudah di olah, seperti tanah lempung berdepu, lempung berliat, dan liat berpasir. Tumbuh pada ketinggian tempat sampai 900 mdpl atau lebih., tergantung pada klon yang ditanam.
     Tanah yang dikehendaki adalah tanah yang mudah di olah, gembur, banyak mengandung bahan organik dan humus, gembur.
     Jahe kebanyakan ditanam di tanah tedalan, atau tanah kebuh di daerah yang bercurah hujan 2.500-4.000 mm setahun. Iklim yang cocok iklim panas sampai sedang dan lembab.
jahe putih besar
jahe putih kecil
                                                                                        
jahe merah
Budi daya          :
      Tanaman diperbanyak dengan rimpang. Rimpang yang akan dipergunakan untuk bibit dipotong- potong menjadi 3-7 cm dan sedikitnya terdiri dari 3 mata tunas. Tiap potongan turus rimpang beratnya antara 30-80 gram, tergantung pada klon yang di pakai. Turus rimpang yang dipakai dari tanaman yang sudah berumur 10-12 bulan. Keperluan rimpang untuk bibit tanaman antara 1-3 ton jahe/hektar, tergantung pada jarak tanam dan klon.
     Batang yang akan digunakan untuk turus ditumbuhkan dahulu tunas-tunasnya dengan jalan menyimpangnya di tempat sejuk, lembap, dan gelap selama 3 bulan kemudian baru dipotong-potong. Selama pertumbuhan, tanaman menghendaki banyak sinar matahari, yakni pada umur 2,5-8 bulan.


proses penumbuhan tunas

     Pengolahan dilakukan dangan cara dicangkul 1-2 kali, dibersihkan dari gulma, dibuat saluran, terutama pada tempat datar. Bila tanaman mulai membentuk rumpun, langsung dibumbun.
     Tanaman tumpang sari yang berumur 1,5-3 bulan dapat ditanam 1 bulan sebelum jahe ditanam sampai bersamaan waktu tanam dengan jahe. Tanaman tumpang sari yang banyak ditanam adalah mentimun, bawang merah, jagung, dan tanaman kacang-kacangan.
     Pemeliharaan terdiri atas  penyiangan, pembubunan, pemupukan, penyiraman, dan pengendalian organisme peganggu tanaman (OPT) dan penyakit. Pemupukan dilakukan pada tanah yang kurang subur, menggunakan pupuk kandang sebanyak 10-20 to/ha.
     pemanenan rimpang dapat dilakukan pada tanaman umur 9-12 bulan setelah tanam. Cara panen dengan membongkar rimpang menggunakan garpu tanah. Rimpang dibersihkan dari tanah yang melekat, dikeringkan dengan cara dijemur, dan di simpan di tempat yang kering atau atas loteng dekat dapur.
     Sisa rimpang yang tidak dipanen dibiarkan tumbuh terus. Tanaman akan tumbuh lagi pada musim hujan tahun kedua kemudian dipanen menjelang akhir tahun kedua.. Hasil panen jahe putih besar, berkisaran antara 8-20 ton jahe segar/ha, dan 7-8 ton jahe segar /ha untuk jahe putih kecil.

Khasiat                    :
     Khasiat dari jahe sendiri yakni untuk obat masuk angin, batuk kering, muntah dan sebaga obat pelancar haid.