Nama Daerah        : 
Jae, Jahe

Botani                   :
     Terna berbatang semu, tinggi 30-1 cm, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15-23 mm, lebar 8-15 mm. Bunga berupa malai tersembul dipermukaan tanah. 
   


 Dikenal ada 3 macam jahe, yakni:
1. Jahe putih besar, rimpang lebih besar dan  ruas rimpang lebih menggembung daripada yang lain.
2. Jahe putih kecil, rusa kecil agak rata sampai sedikit menggembung.
3. Jahe merah, rimpang berrwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil.

Ekologi               :
     Terdapat di selurih Indonesia, di tanam dikebun dan perkarangan. Tumbuh di tempat yang terbuka sampai di tempat yang agak teduh pada tanah latosol dan andosol, Terutama yang mengandung bahan organik yang tinggi. Umumnya ditanam di tahah yang ringan atau yang mudah di olah, seperti tanah lempung berdepu, lempung berliat, dan liat berpasir. Tumbuh pada ketinggian tempat sampai 900 mdpl atau lebih., tergantung pada klon yang ditanam.
     Tanah yang dikehendaki adalah tanah yang mudah di olah, gembur, banyak mengandung bahan organik dan humus, gembur.
     Jahe kebanyakan ditanam di tanah tedalan, atau tanah kebuh di daerah yang bercurah hujan 2.500-4.000 mm setahun. Iklim yang cocok iklim panas sampai sedang dan lembab.
jahe putih besar
jahe putih kecil
                                                                                        
jahe merah
Budi daya          :
      Tanaman diperbanyak dengan rimpang. Rimpang yang akan dipergunakan untuk bibit dipotong- potong menjadi 3-7 cm dan sedikitnya terdiri dari 3 mata tunas. Tiap potongan turus rimpang beratnya antara 30-80 gram, tergantung pada klon yang di pakai. Turus rimpang yang dipakai dari tanaman yang sudah berumur 10-12 bulan. Keperluan rimpang untuk bibit tanaman antara 1-3 ton jahe/hektar, tergantung pada jarak tanam dan klon.
     Batang yang akan digunakan untuk turus ditumbuhkan dahulu tunas-tunasnya dengan jalan menyimpangnya di tempat sejuk, lembap, dan gelap selama 3 bulan kemudian baru dipotong-potong. Selama pertumbuhan, tanaman menghendaki banyak sinar matahari, yakni pada umur 2,5-8 bulan.


proses penumbuhan tunas

     Pengolahan dilakukan dangan cara dicangkul 1-2 kali, dibersihkan dari gulma, dibuat saluran, terutama pada tempat datar. Bila tanaman mulai membentuk rumpun, langsung dibumbun.
     Tanaman tumpang sari yang berumur 1,5-3 bulan dapat ditanam 1 bulan sebelum jahe ditanam sampai bersamaan waktu tanam dengan jahe. Tanaman tumpang sari yang banyak ditanam adalah mentimun, bawang merah, jagung, dan tanaman kacang-kacangan.
     Pemeliharaan terdiri atas  penyiangan, pembubunan, pemupukan, penyiraman, dan pengendalian organisme peganggu tanaman (OPT) dan penyakit. Pemupukan dilakukan pada tanah yang kurang subur, menggunakan pupuk kandang sebanyak 10-20 to/ha.
     pemanenan rimpang dapat dilakukan pada tanaman umur 9-12 bulan setelah tanam. Cara panen dengan membongkar rimpang menggunakan garpu tanah. Rimpang dibersihkan dari tanah yang melekat, dikeringkan dengan cara dijemur, dan di simpan di tempat yang kering atau atas loteng dekat dapur.
     Sisa rimpang yang tidak dipanen dibiarkan tumbuh terus. Tanaman akan tumbuh lagi pada musim hujan tahun kedua kemudian dipanen menjelang akhir tahun kedua.. Hasil panen jahe putih besar, berkisaran antara 8-20 ton jahe segar/ha, dan 7-8 ton jahe segar /ha untuk jahe putih kecil.

Khasiat                    :
     Khasiat dari jahe sendiri yakni untuk obat masuk angin, batuk kering, muntah dan sebaga obat pelancar haid.
Nama Daerah           :
Avokad, apokad, adpokat, alpukat


Botani                      :
     Tinggi pohon 3-10 m, daun berdesakan dari ujung ranting, bentuk bulat telur dan jorong, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, panjang tangkai daun 1,5-5 cm. Malai bunga terletak pada ujung ranting, berbunga banyak, warna jingga sampai cokelat. Buah berbentuk bola lampu sampai bulat telur, panjang 5-20 cm, lebar 5-10 cm, warna hijau atau kuning kehijauan, berbintik-bintik ungu atau ungu sama sekali, aroma harum. Biji berbentuk bola, gari tengah 2,5-5cm.

Ekologi                  :
      Tumbuh di daerah tropika dan sub tropika dengan curah hujan antara 1.800-4.500 mm/tahun. Umumnya cocok dengan iklim sejuk dan basah. Tumbuhan tidak tahan terhadap suhu rendah atau tinggi. Di Indonesia tumbuh pada ketinggian 1-1000 mdpl.

Budi daya              :
     Tanaman diperbanyak menggunakan biji, okulasi dan menyambung. Biji yang akan digunakan untuk perbanyakan  dipilih dari buah yang masak di pohon, sehat, dan kuat. Biji disemaikan atau langsung ditanam dalam keranjang atau kantong plastik yang diisi dengan tanah dan kompos. Setelah tingginya mencapai 20-30 cm, dipindahkan ke pekarangan rumah atau kebun. Bibit tumbuh cepat dengan akar tunggang yang kuat, tetapi mutu buah kadang tidak sama dengan pohon induk.


     Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perbanyakan vegetatif, menggunakan bibit asal dari biji sebagai batang bawah (Understump), kemudian dilakukan sambung tunas atau dengan tempelan/okulasi. Bibit ditanam pada lubang ukuran 40x40x40 cm, jarak tanam 8-10 m. Tanah yang dikehendaki gembur dan subur. Tanah lempung yang menimbulkan genangan air saat hujan tidak cocok bagi tanaman alpokat.
     Pemeliharaan, penyiraman dilakukan 6-10 hari sekali. Dilakukan pemangkasan berat mencapai umur 7 tahun, sebelum umur 7 tahun hanya dilakukan pemangkasan cabang bawah. Pemupukan dilakukan bila tanaman sudah berumur 10 tahun, diberi pupuk kompos sebanyak 45 kg dan superfosfat 0,9 kg. Pemupukan dilakukan 2 bulan sebelum berbunga. Pohon akan berbuah sampa

i umur 25 tahun. Berat buah 85-1000 gram. Produksi tiap pohon 100-120 buah.

Khasiat                  :
       Alpukat mempunyai khasiat bagi kesehatan tubuh salah satunya sebagai penyembuh demam atau dengan kata lain Obat demam.
Nama Daerah        :
Kumis Kucing, remujung

tanaman kumis kucing


Botani                   :
     Herba tumbuh tegak, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur. Daun berbentuk bulat telur, lonjong, lanset, agak belah ketupat, ujung runcing, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-5 cm. Bunga majemuk, tandan di ujung cabang.
     Dikenal 3 varietas kumiskuching :
1. Bunga Biru.
2. Berbunga Putih dengan batang, tulang daun dan tangkai bunga cokelat kemerahan.
3. Bunga Putih.

Ekologi                :
     Tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian sedang.

Budi daya            :

     Perbanyakan menggunakan turus batang. Panjang turus 15-20 cm, diambil dari tanaman yang tidak terlalu muda. Turus terdiri atas beberapa ruas yang dapat mengeluarkan tunas baru. Turus disemaikan lebih dulu atau langsung ditanam di kebun. Jarak tanam 40 x 40 cm, tanpa menggunakan

naungan. Ada juga yang menanam di bawah pohon agar mendapat naungan.
      Pemetikan pertama  dilakukan  bila tanaman mulai mengeluarkan  kuncup bunga. Jika tumbuh baik, 4-6 minggu setelah  tanam, daun mulai dapat dipetik. Pemetikan dilakukan pada pucuk daun sebanyak 2-3 pasang daun dan dilakukan setiap 2-3 minggu. Karena pemetikan daun dilakukan terus menerus, pada waktu tertentu perlu diberi pupuk nitrogen.
      Pengeringan dilakukan dengan alat khusus atau dijemur. Agar daun yang sudah kering tidak lembab, daun harus dipres dan dikemas seperti mengemas daun teh.

Khasiat             :
      Obat kencing manis dan Obat masuk angin.
Nama Daerah      :
Tumbar, Ketumbar


Botani                 :
     Bentuk tanaman terna/herba, tinggi 20-100 cm, batang jika memar berbau wangi. Daun berbagi menyirip, tidak berambut, berseludang dengan tepi warna putih. Bunga majemuk berbentuk payung, tangkai bunga 2-10 cm, daun pembalut kecil. Mahkota bunga berwarna merah muda dan merah pucat, panjang bunga 3-4 mm, sebagian bunga yang telah mekar gugur. Panjang buah 4-5 mm.

Ekologi               :
     Tumbuh di Jawa, Sumatra, dan di daerah pegunungan dengan ketinggian 700-2.000 mdpl. Pada umumnya ditanam di ladang dan di perkarangan rumah. Tanaman dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tapi yang paling cocok tanah yang ringan, tanah lempung yang mengandung kapur atau bersifat basa dan berdrainase baik. Tanah yang banyak mengandung air atau bersifat masam tidak baik untuk ditanam ketumbar.
     Tanah yang terlalu banyak mengandung Nitrogen (N) menyebabkan pertumbuhan vegetatif, sehingga mengurangi hasil panen. Curah hujan 1.000-2.000 mm/tahun. Selama pertumbuhan bunga dan buah sampai  waktu panen diusahakan tidak banyak hujan. Penanaman di tegalan dilakukan pada pertengahan sampai akhir musim penghujan.
     Pada tanah yang dapat diairi, waktu tanam yang baik pada musim kemarau. Di daerah tropis, ketumbar ditanam di daerah pegunungan. Di dataran rendah hasilnya kurang memuaskan.



Budidaya            :
     Perbanyakan dilakukan dengan biji. Benih dipilih dari baji yang sehat dan masak. Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul 2 kali sedalam 25-30 cm, gulma dibersihkan, tanah digemburkan dan diratakan. Di sekeliling tanah yang akan ditanami di buat saluran-saluran drainase. Benih disebar pada laur sedalam 2,5 cm dengan jarak tanam 10-25 cm. Jarak antara alur 35-100 cm.
     Benih akan tumbuh setelah 10-15 hari, Setalah cukup besar, tanaman dibumbun dan disiangi beberapa kali. Tanaman mulai berbungan kira-kira pada umur 2 bulan. Selama berbunga, masa pembentukan buah, dan panen, mengkhendaki cuaca serah agar buah tidak cepat busuk. Pada musim kemarau keadaan tanah dijaga agar tetap lembab dengan mengairi tanaman.

Cara Panen         :
      Tanaman dipanen bila berwarna cokelat kuning, yaitu pada umur 3-3,5 bulan dari waktu tanam, Panen dilakukan dengan cara memotong atau mencabut tanaman kemudian tanaman diikat dan dijemur selama 1 minggu atau lebih. Biji dilepaskan dari buah dan dijemur lagi sampai kering.

Khasiat               :
     Obat masuk angin dan Obat sakit perut.
     Hasil gambar untuk gambar tanaman herbal
     
     Indonesia diperkirakan memiliki kurang lebih 1260 spesies tumbuhan berkhasiat obat, namun diperkirakan baru 180 spesies yang dibudidayakan. Budi daya tanaman obat secara intensif kebanyakan dilakukan untuk menunjang industri jamu dan obat.
      Di kalangan masyarakat, jenis tanaman obat masih jarang untuk dibudidayakan karena kurangnya pemahaman mengenai khasiat tanaman obat. Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan membaca artikel dibawah ini untuk mengetahui tentang tumbuhan liar yang ternyata bermanfaat untuk kesehatan dan koleksi tanaman obat keluarga di rumah. 
        
1. Pula Sari (Alyxia stellata)
      
      Tanaman Pulasari banyak tumbuh tersebar di hutan-hutan dan lerang gunung di seluruh Asia yang beriklim tropis. Tanaman seamak merambat, tinggi 5-10 m, batang dapat sebesar lengan dan menjalar ditanah, cabang sebesar ibu jari. Cabang utama tidak berdaun, di bagian atas terdapat daun yang terputar 3-4 helai. Helai daun berbentuk lonjong, pangkal

dan ujung daun meruncing, panjang 3-10 sm, lebar 1-2,5 cm. Berbunga majemuk, malai pada ketiak daun, jumlah bunga 3-6, kecil dan berwarna putih. Tanaman Pulasari mumpunyai manfaat bagi kesehatan yaitu, Daun tanaman pulasari berguna untuk menyembuhkan sakit kelamin gonorea, Tanaman pulasari digunakan sebagai obat sariawan, mengobati penyakit kejang usus, mulas, obat batuk, demam pada anak, obat keputihan, haid yang tidak teratur pada wanita, menghetikan darah dari luka, dan untuk menambah nafsu makan.

 2. Kapulaga (Amomum cardamomum)

        Tumbuhan asli Indonesia, banyak tumbuh di pulau jawa, di hutan primer dan hutan jati, pada ketinggian 200-1.000 mdpl. Dapat tumbuh ditanah yang berkapur. Tumbuhan semak, tinggi 1-1,5 m, berbatang semu. Daun lonjong, ukuran panjang mencapai 30 cm, lebar 10 cm. Bunga majemuk berwarna putih. Buah kotak, berwarna putih, berbau harum. Merupakan tanaman obat yang dapat dipakai untuk campuran bumbu masak. Selain sebagai bumbu masakan tanaman kapulaga ini juga mempunyai manfaat untuk kesehatan seperti obat nyeri, obat masuk angin, melancarkan pencernaan di dalam tubuh , sebagai aromatika dan obat batuk serta pilek.

 3. Sambiloto (Andrographis paniculata)

        Tumbuhan dari India, semenanjung malaya, dan hampir di seluruh Indonesia. Pada tempat terbuka, di kebun, di tepi sungai, dan pada tanah gembur. Seringkali tumbuh berkelompok. Tumbuh pada ketinggian sekitar 1-700 mdpl. Terna tumbuh tegak, tinggi 40-90 cm, percabangan banyak dengan letak berlawanan. Bentuk daun lanset, ujung dan pangkal daun tajam. Bunga berwarna ungu, panjang 6 mm. Manfaat dari tanaman sambiloto bagi kesehatan antara lain  menyembuhkan pilek dan batuk, mencegah penyakit jantung dan diabetes, dan membantu dalam menyembuhkan infeksi dan masalah dari pencernaan.

 4. Secang / Soga Jawa (Caesalpinia sappan)

        Tanaman ini biasanya tumbuh di tempat yang agak teduh dan  dapat ditanam pada ketinggian 1000 mdpl. Ciri dari pohon ini adalah semak atau pohon kecil, tinggi sampai 10 m. Ranting - ranting berduri, bentuk duri bengkok, tersebar. Daun majemuk, panjang 25-40 cm. Anak daun tidak bertangkai, bentuk lonjong , panjang anak daun 10-25 mm, lebar 3-11 mm. Bunga berupa malai, polong berwarna hitam, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, berisi 3-4 biji. Di Indonesia ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman pinggiran. Tanaman ini mempunyai manfaat bagi kesehatan antara lain Mengobati kanker dan tumor, Meningkatkan imunitas tubuh, Mengobati penyakit asam urat atau gout, Mengatasi penyakit diabetes, Mengobati masalah diare, Mencegah kerusakan hati, Mencegah penyakit jantung koroner, dan Melancarkan sistem peredaran darah.

 5. Ketepeng (Cassia alata)

        Tumbuh baik di dataran rendah hingga  daerah berketinggian 1400 mdpl. Tumbuh liar, namun demikian dapat diperbanyak menggunakan biji. Tanaman perdu, tumbuh berkelompok. Pohon mencapai tinggi 3 meter. Daun bersirip, terdapat anak daun. Letak anak daun berhadap-hadapan. Bunga ketepeng berwarna kuning cerah dengan daun pelindung berwarna jingga yang rontok sebelum mekar. Letak daun bunga teratur pada tandannya. Ketepeng pada umumnya mempunyai manfaat untuk obat kurap dan pencahar,  ampuh membasi cacing kermi, mengatasi perut kembung, mengobati luka akibat gigitan ular, mengobati sariawan, dan melancarkan urin.

   
sampah organik
      Salah satu bentuk pola hidup hijau yang dapat kita lakukakan adalah dengan mengelola sampah organik rumah tangga dengan membuatnya menjadi kompos. Pembuatannya tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat yang luas dan tidak memerlukan banyak peralatan dan biaya. Yang perlu dipersiapkan hanya persiapan pendahuluan. Bila prosesnya sudah berjalan dan sudah menjadi rutin maka itu tidak merepotkan. Selain dapat mengurangi masalah sampah, kompos yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
   
       Di rumah, di ruang keluarga, kamar makan dan di dapur disediakan 2 tempat sampah yang berbeda warna. Yang satu untuk sampah organik dan yang satunya untuk sampah anorganik/nonorganik. Sampah yang digunakan untuk membuat pupuk kompos adalah sampah organik, sementara samapah nonorganik seperti plastik dan logam bisa dijadikan kompos.
     Untuk membuat kompos diperlukan bak plastik atau drum bekas. Bagian dasar wadah dilubangi untuk membuang kelebihan air. Untuk menjaga kelembaban, bagian atas ditutup dengan karung goni atau anyaman bambu. Dasar bak pengomposan dapt berupa atau paving block sehingga kelebihan air dapat merembes ke bawah. Bak pengomposan tidak boleh kehujanan, harus ditaruh di bawah atap.

Gambar Sampah


     Cara pembuatan:
1. siapkan sejumlah sampah organik rumah tangga seperti sisa buah-buahan, daun, sisa sayuran dan lain sebagainya.
2. Tambahkan 1 bagian kompos lama atau lapisan tanah atas(top soil) dan diaduk sampai rata. Tanah atau kompos ini mengandung mikrobia aktif yang akan berkerja mengolah sampah menjadi kompos. Jika ada kotoran ternak (ayam atau sapi) juga dapat dicampurkan. Pembuatan dapat dilakukan sekaligus atau selpis demi lapis, misalnya  setiap 2 hari ditambahkan sampah baru dan setiap 7 hari campuran harus diaduk.
3. Pengomposan selesai jika campuran telah menjadi kehitaman dan tidak berbau sampah. Pada minggu ke 1 dan 2 mikroba telah mulai bekerja menguraikan bahan kompos sehingga suhu naik hingga 400 C. Pada minggu ke 5 dan ke 6 suhu akan menurun dan menjadi normal. Kompos sudah siap digunakan.
4. Jika perlu kompos dapat diayak untuk memisahkan bagian yang kasar. Kompos kasar ini bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai aktivator.

   
Pupuk Telah Jadi
     Keberhasilan pengomposan terletak pada bagaimana kita dapat mengendalikan suhu, kelembaban dan oksigen, agar mikroba tidak memperoleh lingkungan yang optimal untuk berkembang biak, yaitu makanan yang cukup  (bahan organik) , kelembaban (30-50%) dan udara segar (oksigen) untuk dapat bernapas.
   



     
     Sampah organik sebaiknya dicacah menjadi potongan kecil. Untuk mempercepat pengomposan maka dapat ditambahkan bio-aktivator berupa larutan effective microorganisme ( EM) atau EM-4 yang dapt dibeli ditoko pertanian.
Nama Daerah       :
Kunyit (Olon Maanyan ), Kunir

Botani                    : 
     Terna dengan batang berwarna hijau atau agak kekuningan, rimpang terbentuk dengan sempurna, bercabang-cabang berwarna jingga. Setiap tanaman berdaun 3-8 helai, helaian daun terbentuk lanset lebar. Bunga terletak pada ujung tangkai, berwarna putih atau merah jambu.

Ekologi                   :
     Tumbuh dengan subur pada tanah dengan drainase baik. Di tempat yang terbuka akan menghasilkan rimpang yang benar.
Budidaya               :
     Tanaman diperbanyak dengan turus rimpang ukuran 20-25 cm gram tiap turus dengan jarak tanaman 60×60 cm. Diperlukan 500-650 kg rimpang tiap hektar untuk bibit. Bibit harus rimpang yang cukup umur (tua). Waktu tanam awal musim hujan.


     Pengolahan, tanah diolah, dibuat bedengan atau guludan. Pada bedengan dibuat lubang kecil atau tempat meletakan bibit. Jarak lubang tanam satu dengan yang lain 40-60 cm. Bibit ditanam sedalam 7,5-10 cm dan ditimbun dengan tanah. Pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiangan, pemupukan, dan perbaikan drainase. Pemupukan dwngan 112 kg kalium/ha pada umur 4 bulan.
     Panen dapat dilakukan pada umur satu tahun atau lebih setelah tanam. Pembongkaran dengan memakai garpu
Khasiat                   :
     Setelah kalian mengetahui cara budidayanya, kalian harus perlu tau juga manfaat dari kunyit tersebut. Kunyit mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan seperti :
1. Mengobati Maag
2. Mengobati tukak lambung
3. Mengatasi kanker
4. Meredakan sakit saat menstruasi
5. Mengobati ruam kulit
6. Mencegah diabetes tipe 2
7.menyehatkan kulit
8.menurunkan berat badan

Nah, itulah beberapa khasiat kunyit bagi kesehata  dan bagaimana cara membudidayakan kunyit sekala rumahan. Jangan lupa untuk membagikan postingan ini agar blog ini dapat berkembang. Terima kasih.
Baca juga     : Budidaya Tanaman Kapulaga (Amomum cardamomum) Tanaman Obat Berkhasiat
Nama Daerah       :
     Lada Hitam
Lada Hitam








Botani                    :
     Terna, berkayu, memanjat, tinggi hingga 15 m, kulut batang hijau tua, berakar pada buku -bukunya. Bunga berupa bulir yang menggantung. Buah buni, buah muda berwarna hijau, buah tua berwarna hitam.

Ekologi                   :
     Tanaman mengkhendaki musim panas dan curah huja  yang tinggi tanpa ada musim kemarau lama. Curah hujan rata-rata setahun tidak boleh kurang 2.300 mm dan rata-rata tiap bulan tidak kurang 100mm. Tinggi tempat tidak lebih dari 500 mdpl.

Budi Daya             :
     Tanaman dapat diperbanyak dengan biji atau turus, namun pada umumnya banyak menggunakan turus. Penggunaan turus sangat menguntungkan karena : bibit turus dapat diambil terus menerus dari satu tanaman, tanaman tumbuh lebih baik dan cepat memberikan hasil.

Warna kulit buah
Lada Hitam.

     Dalam beberapa hal biji juva dipergunakan, misalnya bila tidak tercukupi bahan turus, tetapi cara tersebut tidak dianjurkan.
     Turus untuk bibit diambil dati tanaman lada yang berbuah banyak dan sehat. Dikenal tiga macam sulur pada tanaman lada, yaitu:
1. Sulur panjang
2. Sulur gantung dan sulur tanah
3. Sulur pendek dan sulur bunga
     Untuk bibit dipergunakan sulur panjang. Sulur untuk turus jangan terlalu muda, tetapi sedikit mengayu, sehat dan mata di ketiak daun telah tampak menggembung. Panjang turus lebih kurang 40-75 cm dengan jumlah buku 10-14 buku. Penanaman turus dapat dilakukan dengan berbagai cara.
A. Menanam turus tanpa akr langsung di kebun dekat tiang sandara.
B. Menanam turus yang telah berakar dan bertunas, berasal dari turus biasa.
C. Menanam turus yang telah berakar dan bertunas, berasal dari turus beruas satu.
     Penanaman turus dilakukan tidak boleh lebih dari 2 hari setalah turus dibuat. Sebiknya turus ditanam pada hari saat pembuatan turus, tetapi jika tidak mungki, turus harus disimpan di tempat yang teduh, sesekali turus disiram untuk mencegah turus menjadi kering.
     Jumlah bibit untuk satu sandaran adalah dua.
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelumnya, dengan ukuran 40×40 cm, kedalaman 30-40cm. Jarak tanam antara turus dan tiang sandaran 30 cm, turus diletakan miring 60 dalam lubang.

Khasiat                  :
     Lada hitam merupakan tanaman yang banyak digunakan ibu rumah tangga untuk bahan masakan rempah-rempah. Tetapi banyak juga orang menggunakan lada hitam sebagai obat untuk kesehatan seperti :

Nama Daerah    : 
Huru Mentek, Kiamis, Kanigar, Kayu Manis


Kayu manis










Botani                 :
     Bentuk semak atau pohon kecil, tinggi 5-15 m, kulit kayu berbau khas. Daun berbentuk lonjong , panjang 4-14 cm, lebar 1,5-6 cm, permukaan atas halus, permukaan bawah berambut, berwarna kelabu kehijauan. Bunga majemuk malai. Buah adalah buah buni, panjang lebih kurang 1 cm.
    Dikenal 2 varietas, yaitu berdaun merah pekat dan berdaun hijau ungu. Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas yang lebih baik, tetapi produksinya lebih rendah dari pada kayu manis berpucuk hijau.

Ekologi                :
     Tumbuh di ketinggian 1.000-1.500 mdpl dengan suhu 18-23C. Tanah yang paling cocok adalah tanah subur, gembur, agak berpasir, dan kaya akan bahan organik. Tanah yang liat kurang bagi tanaman kayu manis. Curah hujan 2.000-2.500 mm tiap tahun tanpa ada bulan yang kering.

Budi Daya          :
     Kayu manis secara umumnya ditanam secara tumpang sari dengan tanaman kopi, pisang , dan tanaman kayu lainnya.
     Bibit untuk memperbanyak kayu manis dari biji dan turus batang. Cara terbaik menggunakan biji berasal dari pohon induk yang baik. Biji disemai dengan jarak semai 15-20cm. Benih disarankan dari biji yang tua dan masak, jangan disimpan lebih dari 10 hari agar daya kecambahnya masih cukup baik. Setelah berumur 8-12 bulan, bibit dipindahkan ke kebun dengan jarak tanam 3-4 m dengan ukuran lubang, 50×40×50 cm.
    Pemeliharaan meliputi penyiangan, penjarangan, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit secara mekanis.
    Tanah yang berasal dari biji dapat dipanen lebih dari 2 kali setelah panen pertama. Tanaman yang berasal dari turus cabang maksimum hanya dipanen 2 kali setelah panen pertama. Umur panen terbaik 8 tahun dengan siklus peremajaan 8-10 tahun sekali.

Cara Panen        :
     Pohon dipukul-pukul dengan benda tajam 2 bulan sebelum ditebang, dengan maksud untuk mendapatkan kulit yang tebal pada waktu pemotongan, sebab pada bekas-bekas pukulan akan menghasilkan pembengkakan kulit.
     Sistem Vietnam (sistem panen tanpa tebang), yakni memotong sebagian kulit batang secara berselang-seling dengan ukuran panjang 30 cm
dengan lebar 10cm. Setelah kulit barang bertau kembali sehabis panen pertama, lalu dilakukan panen kedua dan seterusnya. Kulut dari batang lebih mahal daripada kulit dari cabang. Kulit kayu manis yang tebaik dari Sumatera Barat dan Kerinci, panjangnya 1 m.

Khasiat               :
     Tanamn kayu manis mempunyai banyak manfaat seperti untuk bumbu masak, kecantikan dan bisa juga untuk kesehatan seperti:


    Itulah, sedikit ilmu yang saya berikan kepada para petani semua, semoga dapat bermanfaat untuk menambah ilmu masyarakat khususnya petani yang ingin membudidayakan tanaman kayu manis ini. Jangan lupa dibagikan kepada kawan-kawan, kerabat, keluarga, serta masyarakat indonesia khususnya petani yang ada di Indonesia. Sekian Terima Kasih


Nama Daerah       :
Kapulaga, Kapulogo
Tanaman kapulaga












Botani                    :
     Tumbuhan semak, tinggi 1-1,5 m, berbatang semu. Daun lonjong, ukuran panjang mencapai 30 cm, lebar 10 cm. Bunga majemuk berwarna putih. Buah kotak, berwarna putih, berbau harum. Merupakan bumbu masakn. Ada 2 jenis kapulaga, yaitu kapulaga merah besar, kulit buah merah, diameter kurang lebih 2 cm; kapulaga merah kecil buah putih, diameter kurang lebih 2 cm,

Ekologi                  :
     Tumbuhan asli indonesia, banyak tumbuh di pulau jawa, si hutan primer dan hutan jati, pad ketinggian 200-1000 mdpl. Dapay tumbuh di tanah berkapur.

Budi Daya             :
     Kapulaga diperbanyak secara generatif dengan biji, tetapi lebih sering dikembangbiakan secara vegetatif dengan anakn atau turus tanaman.


Buah kapulaga


Khasiat                  :
     Kapulaga mempunya beragam manfaat dan kahsiat untuk kesehatan tubuh anatara lain: